WASPADA ! Bahaya Telur Setengah Matang Bagi Anak-anak
BERITA Kesehatan UMUM
Telur merupakan bahan makanan hewani yang sering kita konsumsi selain ikan,daging dan susu. Biasanya telur yang sering kita konsumsi adalah telur ayam, telur burung, atau telur bebek. Baik telur asin maupun telur biasa memiliki penggemar masing masing.
Pada umumnya kita sering memasak Telur dengan kuning telur setengah matang atau masih encer. Bagi beberapa orang, itu sangat lezat . Namun asal sobat tau, kuning telur ini tak dianjurkan untuk diberikan pada anak-anak.
Telur memang berisiko membawa penyakit. Ini karena telur terutama bagian kuningnya dapat membawa bakteri Salmonella. Satu-satunya cara untuk membunuh bakteri pada makanan adalah dengan cara memasaknya sampai benar-benar matang. Telur merupakan salah satu makanan yang seharusnya diolah sampai benar-benar matang.
Dikutip dari Kitchn (18/03), Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), menyatakan bahwa telur yang dimasak setengah matang tidak aman untuk dikonsumsi anak-anak. Tidak hanya anak-anak, USDA juga menyarankan agar semua orang memasak telur hingga matang, sampai bagian putih dan kuning telur mengeras.
Hal itu dilakukan karena untuk mencegah risiko penyakit yang ditularkan melalui makanan seperti Salmonella. Bakteri tersebut rentan menyerang wanita hamil, orang tua, orang yang sakit, dan tentunya anak-anak.
"Saya tahu telur setengah matang tengah menjadi tren, tapi hindari memberikan telur setengah matang kepada anak-anak. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, anak-anak di bawah usia 5 tahun memiliki risiko terserang salmonella lebih tinggi daripada kelompok usia lainnya. Terutama untuk bayi, karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang," ungkap Sally Kuzemchak, ahli diet dari Real Mom Nutrition.
Telur setengah matang pada umumnya disukai anak-anak karena teksturnya yang lembut dan mudah dikunyah.
"Tidak perlu bingung, Anda bisa memperkenalkan olahan telur yang lain kepadaanak-anak," ungkap Meghan selaku Associate Food Editor. Menurutnya telur goreng cukup bagus untuk anak-anak berusia diatas 3 tahun, sementara telur rebus yang dihaluskan cocok untuk bayi dan balita.
Setelah usia 5 tahun, risiko ini akan menurun karena anak-anak secara alami mulai membangun sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Pada masa ini, Sally merekomendasikan untuk mencari telur yang telah dipasteurisasi, yaitu telur yang telah dipanaskan untuk mengurangi kemungkinan adanya bakteri salmonella.
Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.